Home » , » SEKULARISME ADALAH ALAT IMPERIALISME

SEKULARISME ADALAH ALAT IMPERIALISME

Written By Muhammad Nasyiruddin on Kamis, 17 Juli 2014 | 16.00


Marilah selalu bertaqwa kepada Allah SWT kapan, dimanapun dan bagaimanapun kondisi kita, yakni dengan menjalankan segenap perintah Allah SWT, dan menjauhi segenap larangan-Nya. Dengan taqwa lah Allah akan memberikan jalan keluar terbaik dari segenap permasalahan yang kita hadapi. Allah berfirman:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
“Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, Dia akan menjadikan jalan keluar baginya.” (QS. At Thalaq: 2)
Salah satu ide dan pemahaman berbahaya yang sangat jauh dari sifat taqwa adalah ide sekularisme, yakni pemahaman bahwa agama harus dipisahkan dari pengaturan urusan kehidupan publik, agama hanya dijadikan urusan pribadi, hukum Islam yang bersangkutan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara harus dibuang jauh-jauh dari kehidupan manusia.
Penjajah menjadikan sekularisme sebagai alat untuk mengokohkan dominasinya. Dengan membuang aturan Islam maka hukum bisa dibuat menguntungkan bisnis dan kepentingan mereka.
Menurut eramuslim.com, 15 Desember 2010, Wikileaks merilis sebuah kawat rahasia kedutaan besar Amerika Serikat di Beijing, yang berisi pertemuan Kementrian Luar Negeri China dan Amerika Serikat. Dalam pertemuan itu diungkap bahwa China berencana membuat muslim Indonesia menjadi sekuler. Sekularisasi itu bertujuan agar umat Islam tidak membahayakan kepentingan China yang sekarang sudah hampir menguasai Indonesia[1].
Sebelumnya, pada tahun 2003, Cheryl Benard dengan di support Rand Corporation, sebuah lembaga di AS, melakukan riset yang merekomendasikan untuk mensupport umat Islam yang sekuler, serta menjadikan umat Islam yang mereka anggap “fundamentalis” sebagai musuh bersama. Jauh sebelumnya, Samuel Zwemmer, dalam Konferensi Missi di Yerusalem, tahun 1935, menyatakan bahwa: “Misi utama kita bukanlah menjadikan kaum Muslimin beralih agama menjadi orang Kristen atau Yahudi, tapi cukuplah dengan menjauhkan mereka dari Islam[2]. Bahkan pada abad 18, saat khilafah masih tegak, Disraeli, Perdana Menteri Inggris mengusulkan untuk menjauhkan al-Quran dari kehidupan umat Islam, artinya syari’ah Islam harus dicabut dari benak kaum muslimin agar mudah mengalahkan mereka.
Penerapan sekularisme hanya menimbulkan banyak penderitaan. Di akhirat jelas pengusungnya akan mempertanggungjawabkan penolakannya atas hukum-hukum yang diingkari, sedangkan di dunia sudah terbukti tidak ada sistem hukum sekular yang mampu mensejahterakan manusia.
Di Indonesia, tahun 2010, penduduk miskin dengan standar penghasilan di bawah Rp 6.000 per hari bertambah 12,4 juta menjadi 43,4 juta orang[3]. Di Amerika bahwa sekitar 50 juta orang tidak mampu membayar makanan yang cukup di tahun 2009[4]. Belum lagi maraknya kriminalitas, pornografi, depresi hingga bunuh diri.
Allah mengharamkan sekularisme, Allah justru mewajibkan umat Islam untuk mengambil dan menerapkan seluruh aturan Islam tanpa kecuali.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.” (Qs. al-Baqarah [2]: 208).
Ayat ini diturunkan mengenai Abdullah bin Salam dan kawan-kawannya tatkala masuk Islam, mereka masih ingin membesarkan hari Sabtu dan masih ingin membaca (mengagungkan) Taurat.
Imam Ibnu Katsir (w. 774 H) menyatakan: “Allah SWT memerintahkan hamba-hambaNya yang mukmin dan mempercayai RasulNya, untuk mengambil seluruh ikatan dan syari’at Islam, mengerjakan seluruh perintahNya serta meninggalkan seluruh larangaNya, selagi mereka mampu.”[5]
Imam At-Thabariy (w. 310 H) menyatakan bahwa:
اعملوا أيها المؤمنون بشرائع الإسلام كلها، وادخلوا في التصديق به قولا وعملا ودعوا طرائق الشيطان وآثاره أن تتبعوها
“Wahai orang yang beriman, laksanakanlah semua syari’at Islam, dan masuklah kedalam Islam dengan membenarkannya secara perkataan dan perbuatan, dan tinggalkan mengikuti jalan jalan syaithan dan bekas-bekasnya.[6] beliau kemudian menjelaskan yang dimaksud dengan jalan-jalan syaitan adalah mengikuti apa-apa yang berbeda dan bertentangan dengan hukum Islam dan syari’ahnya.[7]
Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk memperjuangkan dan melaksanakan semua aturan Islam, dan menghindarkan kita, keluarga dan dzuriyat kita dari pemikiran sekular seperti ini. Rasulullah SAW bersabda:
لَحَدٌّ يُقَامُ فِي الأَرْضِ، خَيْرٌ لِأَهْلِهَا مِنْ أَنْ يُمْطَرُوا أَرْبَعِيْنَ صَبَاحًا
“Sungguh satu hukum Allah yang ditegakkan dibumi lebih baik bagi penduduknya daripada mereka diberi hujan 40 pagi.” (HR Ahmad dan An Nasa’i dari Abu Hurairah)
[1]http://www.eramuslim.com/berita/nasional/wikileaks-cina-ingin-membuat-muslim-indonesia-sekuler.htm (15 Desember 2010, diakses 16 Des 2010)
[2] Eramuslim.com, digest – edisi 5 online, hal 19.
[3]http://www.fe.unpad.ac.id/id/arsip-fakultas-ekonomi-unpad/berita/1048-penduduk-miskin-bertambah-12-4-juta-jiwa
[4] http://www.eramuslim.com/berita/laporan-khusus/amerika-segera-menjadi-negara-dunia-ketiga.htm, diakses 16/9/2010
[5] Imam Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, Juz I, hal. 247
[6] Imam At-Thabariy, Tafsir At-Thabariy, Juz 4, hal.258, Maktabah Syamilah
[7] وطريقُ الشيطان الذي نهاهم أن يتبعوه هو ما خالف حكم الإسلام وشرائعه

 





Disampaikan Oleh: Muhammad Nasyiruddin (Staf IKADI Aceh Singkil)
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template | Pemersatu Ummat
Copyright © 2011. Lintas Ujung Sumatera - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by nasyir
Proudly powered by Blogger