Home » , » RASULULLAH S.A.W RAHMAT BAGI SEMESTA ALAM

RASULULLAH S.A.W RAHMAT BAGI SEMESTA ALAM

Written By Muhammad Nasyiruddin on Senin, 07 Juli 2014 | 16.00


Marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT yang telah mengutus Rasul-Nya sebagai pembawa kabar gembira dan peringatan, sekaligus sebagai rahmat bagi seluruh alam. Allah berfirman dalam surah al-Anbiya’ ayat 107 :

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
“Dan tiadalah Kami mengutuskan engkau (wahai Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.”
Kelahiran nabi Muhammad SAW menandai terjadinya perubahan dunia dari gelapnya kekufuran kepada terangnya keimanan, dari kezaliman jahiliyah kepada keadilan Islam, dari akal dan nafsu serakah menjadi tunduk dan patuh pada al-Quran.
Imam Al Baidlowi (w. 685 H) dalam tafsirnya menjelaskan[1]bahwa diutusnya nabi Muhammad saw sebagai rahmat (kasih sayang Allah) bagi semesta alam adalah karena risalah yang dibawa Rasulullah SAW merupakan sebab kebahagiaan mereka, sekaligus sebab kemaslahatan kehidupan mereka, dunia dan akhirat. Adapun orang kafir juga memperoleh rahmat, yakni secara tidak langsung mereka mengikuti sebagian ajaran-ajaran agama Islam, sehingga mereka memperoleh kebahagiaan hidup di dunia[2].
Dengan menjalankan risalah nabi Muhammad SAW inilah rahmat Allah akan terwujud. Nasab dan kehormatan manusia terjaga dengan diharamkannya perzinaan dan diharamkannya menuduh orang berzina tanpa mendatangkan 4 orang saksi, disisi lain Islam memudahkan urusan nikah. Nyawa manusia terpelihara dengan diharamkannya membunuh dan adanya hukum qishah dalam masalah pembunuhan dan penganiayaan. Rumah tangga terpelihara dengan syari’ah yang mengatur pembagian fungsi utama antara laki-laki dengan wanita, pengaturan nafkah, pengasuhan, serta syari’ah dalam urusan sosial. Akal manusia terjaga dengan diharamkannya khamr dan hukuman yang berat bagi muslim peminumnya. Kesejahteraan juga terjamin dengan aturan syari’ah dalam masalah ekonomi, diwajibkannya negara menjamin kebutuhan pokok setiap individu rakyat, dan diharamkannya privatisasi kekayaan milik umum. Disamping itu manusia akan punya visi jauh kedepan yakni meraih kebahagiaan diakhirat, tanpa melalaikan hidup mereka didunia, bahkan memandang dunia hanyalah ladang untuk mencari bekal ke akhirat kelak, dan menjadikan standar kebahagiaan mereka adalah teraihnya ridlo Allah SWT.
Bukan hanya manusia, rahmat ini juga mencakup kepada hewan, dimana risalah Rasulullah melarang membebani hewan dengan pekerjaan diluar kemampuannya, melarang membunuh binatang untuk main-main, dan menyuruh memudahkan dalam penyembelihan. Pendzoliman kepada hewan juga diancam dengan siksaan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW dari Ibnu ‘Umar r.a:
دَخَلَتْ امْرَأَةٌ النَّارَ فِي هِرَّةٍ رَبَطَتْهَا فَلَمْ تُطْعِمْهَا وَلَمْ تَدَعْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ الْأَرْضِ
“Ada seorang wanita masuk neraka disebabkan mengikat seekor kucing. Dia tidak memberinya makan dan tidak melepaskannya agar dapat memakan serangga tanah.” (HR. Bukhory)
Begitu juga rahmat kepada tumbuh-tumbuhan yang dilarang dicabut, ditebang dan dibakar sesuka hati tanpa aturan walau pun dalam peperangan.
Islam yang dibawa Rasulullah SAW hanya kan benar benar menjadi rahmat jika difahami dan diterapkan dalam kehidupan, namun jika tidak maka sungguh siksa Allah sangat keras. Allah berfirman:
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.” (Q.S. Al Hasyr : 7)
Kegagalan dalam menjadikan diri nabi Muhammad s.a.w sebagai teladan dalam setiap hal menyebabkan banyak problem yang terjadi disekeliling kita. Indonesia negeri yang kaya raya alamnya, ternyata 70 juta rakyatnya hidup dalam kemiskinan, 4 juta anak Indonesia kurang gizi[3], tiap dua hari, satu warga jakarta bunuh diri[4], sementara kekayaan alamnya terus menerus diserahkan kepada asing dengan mengatas namakan investasi. Begitu juga dalam masalah hukum, 148 kepala daerah sekarang ini jadi tersangka korupsi, diantaranya adalah 17 Gubernur[5].
Sungguh, saat ini umat memerlukan pemimpin yang jujur dan amanah serta membela kepentingan rakyat, namun lebih dari itu umat sangat memerlukan pemimpin yang menjadikan risalah Beliau SAW sebagai pedoman kebijakan. Masalah negeri ini bukan hanya masalah orang, namun masalah sistem aturan yang sudah jauh dari risalah yang dibawa Rasulullah SAW. Semoga Allah memberi kekuatan kepada kita untuk meneladani Rasulullah dalam setiap aspek kehidupan sehingga rahmat Allah benar-benar tercurah kepada kita semua.




Disampaikan Oleh: Muhammad Nasyiruddin (Staf IKADI Aceh Singkil)
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template | Pemersatu Ummat
Copyright © 2011. Lintas Ujung Sumatera - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by nasyir
Proudly powered by Blogger