Home » , » NEGERI LIMA BENCANA

NEGERI LIMA BENCANA

Written By Muhammad Nasyiruddin on Minggu, 13 Juli 2014 | 16.00


Marilah kita senantiasa berupaya meningkatkan ketakwaan kita dalam setiap keadaan, dengan sekuat tenaga dan kemampuan kita untuk melaksanakan semua perintah Allah, dan meninggalkan semua yang dilarang oleh Allah, karena hanya dengan ketakwaanlah semua urusan akan menjadi mudah. Sebagaimana firman Allah SWT:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا
“Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” (QS. At Thalaq: 4)
Sebaliknya, setiap kemaksiyatan, baik besar ataupun kecil, akan menjadikan rusaknya kehidupan kita, hilangnya keberkahan hidup kita, bahkan ketika kemaksiyatan itu menjadi tersebar merata, maka kerusakannya juga merata.
Ibnu Majah meriwayatkan hadits dengan sanad hasan dari jalur 'Atha bin Abi Rabah dari Abdullah bin Umar r.a dia berkata: "Rasulullah saw menghadapkan wajahnya ke kami dan bersabda:
يَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِينَ خَمْسٌ إِذَا ابْتُلِيتُمْ بِهِنَّ وَأَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ تُدْرِكُوهُنَّ
"Wahai golongan Muhajirin, lima perkara apabila kalian mendapat cobaan dengannya, dan aku berlindung kepada Allah semoga kalian tidak mengalaminya:
1.   لَمْ تَظْهَرْ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا إِلَّا فَشَا فِيهِمْ الطَّاعُونُ وَالْأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمْ الَّذِينَ مَضَوْا
Tidaklah kekejian/perzinaan menyebar di suatu kaum, hingga mereka melakukannya dengan terang-terangan kecuali akan tersebar di tengah mereka penyakit Tha'un dan kelaparan yang belum pernah terjadi terhadap para pendahulu mereka.
2.   وَلَمْ يَنْقُصُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ إِلَّا أُخِذُوا بِالسِّنِينَ وَشِدَّةِ الْمَئُونَةِ وَجَوْرِ السُّلْطَانِ عَلَيْهِمْ
Tidaklah mereka mengurangi timbangan dan takaran kecuali mereka akan disiksa dengan kemarau berkepanjangan dan penguasa yang zhalim.
3.   وَلَمْ يَمْنَعُوا زَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ إِلَّا مُنِعُوا الْقَطْرَ مِنْ السَّمَاءِ وَلَوْلَا الْبَهَائِمُ لَمْ يُمْطَرُوا
Tidaklah mereka enggan membayar zakat harta-harta mereka kecuali langit akan berhenti meneteskan air untuk mereka, kalau bukan karena hewan-hewan ternak niscaya mereka tidak akan beri hujan.
4.   وَلَمْ يَنْقُضُوا عَهْدَ اللَّهِ وَعَهْدَ رَسُولِهِ إِلَّا سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ غَيْرِهِمْ فَأَخَذُوا بَعْضَ مَا فِي أَيْدِيهِمْ
Tidaklah mereka melanggar perjanjian mereka dengan Allah dan Rasul-Nya, kecuali Allah akan menjadikan musuh mereka (dari kalangan selain mereka) berkuasa atas mereka, lalu musuh tersebut mengambil sebagian apa yang mereka miliki.
5.   وَمَا لَمْ تَحْكُمْ أَئِمَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللَّهِ وَيَتَخَيَّرُوا مِمَّا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَّا جَعَلَ اللَّهُ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ
Dan tidaklah pemimpin-pemimpin mereka enggan menjalankan hukum-hukum Allah dan mereka memilih-milih apa yang diturunkan Allah, kecuali Allah akan menjadikan bencana di antara mereka.”
Saat ini kita bisa merasakan apa yang Rasulullah saw sampaikan dalam hadits tersebut, sebagian atau seluruhnya telah menjadi kenyataan. Akibat banyaknya kemaksiyatan dan pelanggaran terhadap hukum Allah, baik skala individual maupun nasional, negeri yang kaya-raya sumber daya alamnya ini akhirnya dihuni oleh banyak sekali rakyat yang miskin. Dengan standar kemiskinan Rp 212.000 per orang per bulan, di negeri ini masih ada 31 juta jiwa rakyat terkategori miskin[1], disisi lain Vietnam saja standar kemiskinannya Rp 450.000 per bulan[2], padahal beras disana lebih murah dari disini. Disisi lain, kekayaan negeri ini semakin dikuasai asing, mereka telah menguasai 75% sektor migas, 50,6 % aset perbankan nasional, 60-70 persen saham pasar modal, serta 60 % BUMN[3].
Disamping kemiskinan, Indonesia ternyata juga penyebar virus mematikan HIV/AIDS tercepat di Asia Tenggara. Dari tahun 2002 hingga September 2011, perkembangan HIV/AIDS di Indonesia naik hingga 15 kali lipat[4](1.500%).
Sementara itu narkoba juga mencengkram negeri ini, 6,5 juta penduduk Indonesia yang menjadi pecandu narkoba, 90% adalah generasi muda. (Kompas, 26/7/ 1999)
Semua hal tersebut bukanlah suatu yang mengherankan, di ujung hadits tersebut Rasulullah telah memperingatkan:
وَمَا لَمْ تَحْكُمْ أَئِمَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللَّهِ وَيَتَخَيَّرُوا مِمَّا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَّا جَعَلَ اللَّهُ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ
“Dan tidaklah pemimpin-pemimpin mereka enggan menjalankan hukum-hukum Allah dan mereka memilih-milih apa yang diturunkan Allah, kecuali Allah akan menjadikan bencana di antara mereka.”
Segala kerusakan ini tidak akan selesai dengan konsep yang tidak bersumber dari kitabullah, bahkan pada hakikatnya sumber berbagai kerusakan adalah penolakan terhadap hukum-hukum Allah, baik seluruhnya atau sebagian. Allah tegaskan hal ini dalam surat Al Hijr 89 – 91:
وَقُلْ إِنِّي أَنَا النَّذِيرُ الْمُبِينُ(89)كَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى الْمُقْتَسِمِينَ(90)الَّذِينَ جَعَلُوا الْقُرْءَانَ عِضِينَ(91)
Dan katakanlah: "Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan". Sebagaimana (Kami telah memberi peringatan/(azab) kepada orang-orang yang membagi-bagi (Kitab Allah), yaitu orang-orang yang telah menjadikan Al Qur'an itu terbagi-bagi. (yakni ada bagian yang diimani, dan ada bagian yang di ingkari).
Marilah kita perbaiki diri kita, keluarga kita dan masyarakat kita, dengan perbaikan yang hakiki, yakni berupaya sekuat tenaga menjalankan syari’ah Allah dalam kehidupan kita. Semoga Allah SWT memberi kekuatan dan meneguhkan kemauan kita untuk melakukan upaya ini hingga akhir hayat kita.




[1]detiknews.com , 23 Nop 2010
[2] Kompas.com , 14 Juni 2011
[3]Kompas.com, 23 Mei 2011
[4]Okezone.com 25 Jan 2012.


Disampaikan Oleh: Muhammad Nasyiruddin (Staf IKADI Aceh Singkil)
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template | Pemersatu Ummat
Copyright © 2011. Lintas Ujung Sumatera - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by nasyir
Proudly powered by Blogger